Mebutuhkan :
- Obeng kembang
- Air bersih
- Waktu :)

Filter sangatlah penting untuk pembakaran di dalam mesin anda, jika filter anda kotor, maka semakin sedikit oxigen yang masuk ke mesin anda dan membuat pembakaran tidak sempurna. Cara membersihkan filter udara:

 * Gunakan obeng kembang, jika bisa yang memiliki batang panjang ( jangan yang pendek, dengan batang yang panjang, pekerjaan anda akan lebih mudah )
 * Buka 4 Sekrup yang menutupi filter body
 * Simpan sekrup di tempat yang aman
 * Buka filter body, dan cabut kampas yang ada di Filter
 * Rendam / siram dengan air mengalir kampas filter sampai air tidak kelihatan kotor
 * Keringkan kampas di terik matahari
 * Bersihkan dengan lap kering / kanebo bagian dalam filter body
 * Masukan kampas ke dalam filter body
 * Tutup dengan penutup filter + 4 sekrup.
 * Nyalakan motor anda selama 1 menit untuk mencoba agar tidak ada masalah dan membersihkan kotoran-kotoran yang dulu pernah masuk
 * Filter sudah bersih.
Pembersihan ini anda bisa lakukan setiap 1 bulan sekali. Tergantung pemakaian / cuaca / kondisi jalanan. Jangan tunggu motor anda ngadat baru anda bersihkan. Mencegah lebih baik dari pada memperbaiki.
Mindset:
Mesin anda butuh oxigen untuk pembakaran, seperti halnya manusia menghirup nafas. Apakah anda tega lubang hidung anda penuh dengan "upil"? Sama halnya dengan filter motor "Minerva GTR 170" anda yang sudah kotor.
 
"Toluene can be used as an octane booster in gasoline fuels used in internal combustion engines. Toluene at 86% by volume fueled all the turbo Formula 1 teams in the 1980s, first pioneered by the Honda team. The remaining 14% was a "filler" of nheptane, to reduce the octane to meet Formula 1 fuel restrictions. Toluene at 100% can be used as a fuel for both two-stroke and four-stroke engines; however, due to the density of the fuel and other factors, the fuel does not vaporize easily unless preheated to 70 degrees Celsius (Honda accomplished this in their Formula 1 cars by routing the fuel lines through the muffler system to heat the fuel). Toluene also poses similar problems as alcohol fuels, as it eats through standard rubber fuel lines and has no lubricating properties, as standard gasoline does,which can break down fuel pumps and cause upper cylinder bore wear."
Setelah membaca baca di blog, forum, wiki dan lain - lain, saya juga menemukan cara lain untuk menaikan oktan / octane untuk BBM. Kali ini saya akan membahas penggunaan paint thinner untuk bahan bakar.
Bahan dasar dari paint thinner adalah Toluena ( check http://id.wikipedia.org/wiki/Toluena ), untuk saya pribadi memang belum jelas apakah semua paint thinner itu adalah 100% Toluena atau ada campuran lainnya di dalam paint thinner. Menurut beberapa blog dan forum Toluena dapat di gunakan sebagai bahan bakan minyak ( BBM ) di dalam kendaraan bermotor. Paint thinner / atau lebih tepatnya Toluena, memiliki angka RON-120 ( BBM Premium RON 88, pertamax RON-92, pertamax plus RON-95 ). FYI RON singkatan dari Research Octane Number.
Dari beberapa pengalaman orang yang di sebar di dunia maya ini, menyatakan, dengan mencampur paint thinner dengan BBM Premium bisa menaikan oktan / octane lebih tinggi. Mereka berhitung seperti berikut:
1 liter BBM premium = RON 88
1 liter paint thinner = RON 111 ( http://en.wikipedia.org/wiki/Octane_rating )
Jika anda mencampurkan 1 liter premium + 1 liter paint thinner, makan RON yang akan miliki adalah = ( 88 + 111 ) / 2 = 99,5
Perhitungan untuk mendapatkan pertamax plus ( RON-95 ) sangat mudah, dengan formula berikut ini:
( ( X * 88 ) + ( Y * 111 ) ) / X = 95
Di mana X = total BBM premium dalam jumlah liter
dan Y = jumlah paint thinner dalam jumlah liter
Contoh:
Anda ingin mengisi motor anda dengan total 8 - 9 liter. Berapa liter paint thinner anda harus masukan ke dalam tengki bensin agar anda mendapatkan RON-95 ( setara dengan pertamax plus?
step 1: ( ( 8 * 88 ) + ( Y * 111 ) ) / 8 = 95
step 2: ( ( 8 * 88 ) + ( Y * 111 ) )  = 95 * 8
step 3: ( ( 8 * 88 ) + ( Y * 111 ) )  = 95 * 8
step 4: 704 + ( Y * 111) = 760
step 5: Y * 111 = 760 - 704
step 5: Y * 111 = 56
step 6: Y = 56 / 111
step 7: Y = 0.505 liter paint thinner
Mudah kan? :) ( balik ke SD lagi deh wakakakaka )
Dengan perhitungan di atas, anda akan mendapatkan BBM setara dengan pertamax plus. OK. Sekarang apakah ada udang di balik terigu? Maksudnya, apakah dengan cara ini kita bisa mengirit penggunaan BBM?
Dari segi keuangan:
Dengan contoh hitung - hitungan di atas, maka anda akan mengeluarkan uang sebesar ( Feb 2013):
BBM premium = Rp 4.500,- * 8 = Rp. 36.000,-
Paint thinner = Rp 18.000,- * 0.505 = Rp 9.081,08
Total = Rp 45.081,08
Sedangkan dengan membeli pertamax plus, anda akan mengeluarkan uang sebesar:
8,505 * Rp 10.500,- = Rp. 89.302,50
Perbedaan sangat luar biasa ( Rp. 43.819,27 ). Dari segi dompet anda sudah pasti akan menghemat. Secara matematika kita sudah membuktikan bahwa pemakaian BBM premium + paint thinner bisa mengirit dompet kita.
Seterusnya apa lagi? apa masih ada udang di balik terigu di balik udang lagi? yup...masih ada. Karena BBM premium  dan Toluena tidak homogene ( terdiri atas jenis, semacam, sifat, sewatak ) dengan kata lain, paint thinner dan BBM secara praktek tidak akan menyatu. Menjadi 2 ( dua ) materi yang berbeda di dalam tengki bensin. So, prakteknya gimana sih?
Karena BBM Premium dan paint thinner tidak bisa menyatu, mereka akan selalu terpisah. Nasib pembakaran BBM di ruang pembakaran pun kita serahkan kepada nasib. Kadang masuk BBM premium kadang masuk paint thinner. Kadang dua - duanya (dengan takeran / ukuran ) yang berbeda-beda. Di sinilah kita tidak bisa mengontrol penggunaan paint thinner dalam performa di motor kita.
Kesimpulan:
Jika kita bertanya-tanya, mengapa banyak orang menggunakan paint thinner sebagai peningkat oktan? Menurut saya, dan ini menurut saya pribadi, kebanyakan orang hanya melihat di beberapa sisi / sudut pandang penggunaan paint thinner sebagai peningkat oktan. Seperti, irit dompet, terbukti secara hitung-hitungan dengan ( simpel ) formula matematika di atas tadi, sugesti dan lain-lain.
Dari beberapa forum juga menyatakan bahwa penggunaan paint thinner sebagai peningkat oktan, seharusnya di dampingi oleh Aceton ( yang bisa di temukan di cairan pelepas cat kuku / nail polish remover ). Perbandingannya pun masih belum jelas, ada yang mengatakan 80%-20% (80% paint thinner, 20% aceton). Aceton berfungsi agar di dalam tengki bensin tidak terdapat endapan air. Untuk motor yang masih menggunakan karburator, tidak terlalu rumit jika karbu anda "tenggelam", tapi jika anda  menggunakan injection, kemungkinan besar jika bermasalah, anda akan mengeluarkan biaya yang jauh lebih mahal.
Belum lagi asap hasil pembakaran paint thinner bisa di anggap berbahaya ( di ruangan tertutup apa lagi di garasi, harap hati - hati menyalakan mesin di daerah tertutup, seperti garasi di mall ). Seberapa bahayanya saya sendiri belum menemukan angka-angka. Contoh kasus: http://www.ccohs.ca/oshanswers/chemicals/chem_profiles/toluene/health_tol.html
Sekarang saya serahkan kepada diri masing-masing. Apakah menurut anda penggunaan paint thinner akan membantu anda dan lingkungan di sekitar?
 
Alangkah baiknya jika melakukan sesuatu menggunakan buku panduan. Apa lagi bagian body motor, siapa sih yang ga suka utak atik? hanya, setelah kita mengerjakan, biasanya kita sendiri yang di tantang oleh pertanyaan berikut "Loh kok ada mur / scrup sisa...di mana yah nempatin nih? kayaknya tadi sudah masukin semua di tempatnya". Nahhh ngaku aja deh, siapa sih yang pernah beli handphone , laptop, tv yang sewaktu kita buka barang, sudah kayak anak kecil saja...langsung gunakan. Siapa sih yang baca buku panduan? :) I know...you can blame me for the same mistake too :)
Nah, gara-gara Minerva GTR 170 ini, saya sendiri sering utak atik nih motor, yahhhh sekedar pengenalan lah. Lagian juga enak juga sih bisa buka dan tutup lagi. Buku panduan ini pun di gunakan untuk melihat bagian dalam framework-nya si Ciquita ( merek pisang, saya beri nama ini untuk Motor Minerva GTR 170 saya punya ). Kadang  kali ada bagian-bagian yang saya sendiri tidak bisa ( tidak memilik alat bantuan, atau memang tidak berani membukanya ) lihat dan utak atik, dengan menggunakan buku panduan ini, saya pun bisa mengerti dan membayangkan apa yang berada di tempat yang tadi saya utak atik tapi tidak kesampean.
Buku panduan ini bukan hanya sekedar untuk pegangan orang yang suka utak atik. Tapi juga untuk para hardcore hobbyist / professional di lapangan. Untuk mengetahui artikel number, apa saja...yah silahkan di pergunakan sebaik mungkin.
Untuk sekedar di lihat-lihat juga boleh. Saya serahkan kebebasan kepada diri masing.
Mau di jual juga boleh ;)
Silahkan download PDF file di bawah ini:
gtr150_frame_t74-40000-00-00.pdf
File Size: 1489 kb
File Type: pdf
Download File

 
Untuk saat ini, saya baru hanya memiliki engine / mesin spesifikasi untuk Minerva GTR 150. Untuk Minerva GTR 170 saya sendiri belum menemukannya. Setelah membaca-baca dokumen ini, memang ada kesamaan dengan Minerva GTR 170. Akan tetapi, tidak semuanya memiliki kesamaan.
Jika anda memiliki Minerva GTR 150, anda bisa menggunakan panduan ini secara keseluruhan. Untuk pemilik Minerva GTR 170, silahkan gunakan panduan ini seperlunya. Mohon maaf jika saya belum memiliki Engine / Mesin spesifikasi untuk Minerva GTR 170.
Silahkan download PDF file di bawah ini:
gtr150-81j_engine.pdf
File Size: 1421 kb
File Type: pdf
Download File

 
Kali ini saya ingin membahas cara penggunaan kapur barus ( atau sering di kenal juga dengan nama kamper / kecoak killer ). Mudah-mudahan ini bisa membantu anda dan Negara ( dengan mengirit BBM, kita secara langsung membantu negara dan juga diri sendiri untuk menuju masa depan yang cerah... cieeee). Kenapa saya ingin menjelaskan ini? Kenapa menurut saya penggunaan BBM harus di perhatikan? berikut alasan mengapa saya ingin penggunaan BBM lebih effektif:
- Alam. Alam kita ini ada batasnya, jika kita perlakukan alam seperti yang sudah kita lakukan seperti yang kita sudah lakukan di masa lalu ke masa depan, maka alam kita ini tidak akan bertahan lama. So help me, helping you.

- Irit BBM, hemat dompet. Mau kita pakai pertamax (plus) atau jenis lainnya, ujung-ujungnya kita tetap harus bergerak. Andaikan anda menggunakan motor anda 50 KM / hari, jika anda membutuhkan 1,5 liter bensin untuk menempuh jarak yang anda butuhkan bisa di irit 10-30%, berapa banyak anda menghemat BBM / dompet? Setiap orang beda-beda perhitungannya.

- Perawatan motor. BBM type premium mengandung oktan / octane sebanyak 88. Pertamax 92, pertamax plus 95. Jika mesin anda memiliki kompresi di atas angka 9.0 anda membutuhkan minimal BBM type pertamax ( oktan / octane 92, cocok untuk kompresi mesin 9.0 sampai 10.0 ), jika anda menggunakan BBM premium yang kadar oktan / octane nya hanya 88, cepat atau lambat anda akan menghadapi "knocking" ( suara nge-gilitik dari mesin ). Ini sangat berbahaya untuk mesin anda, yang jika kejadiannya berkepanjangan akan mengangibatkan turun mesin...dan biayanya ( untuk banyak orang ) akan membuat anda sendiri pusing.

- Membantu negara, kenapa sih penting banget membantu negara? sudah banyak orang mungkin kecewa dengan sinergi pemerintah yang selalu kita lihat di layar tv/dunia maya/korang, tapi kita tidak boleh berfokus ke sini, masih juga banyak orang di pemerintahan yang bener. Yang membutuhkan biaya untuk membangun negara ini. Jangan sampai mereka yang membutuhkan kita, terikat karena biaya yang di butuhkan untuk membantu masyarakan tidak cukup dan harus menunggu dana di masa depan...let's help them.

- Dan alasan lainnya.
1 ( satu ) butir kapur barus / kamper cocok untuk 10 Liter BBM Premium
Ok deh, sekarang unek-unek sudah di keluarkan, giliran saya menceritakan bagaimana cara menggunakan kapur barus / kamper dengan benar ke dalam mesin anda.
- Beli kamper / kapur barus di swalayan terdekat anda.
- Cari kamper yang bentuknya seperti permen mentos, bukan seperti bola. Karena kita akan memotongnya agar penggunaan "tepat". (Saya selalu membeli kamper merek Bagus 150 Gram)
- Ingat, 1 ( satu ) butir kapur barus / kamper cocok untuk 10 Liter BBM Premium
- Buka kantong kapur barus dan potong-potong sesuai kebutuhan (saya memotong sebagian besar 1/2 ( setengah ), dan beberapa saya potong 1/4 ( seperempat ).
- Masukan potongan-potongan ke dalam tupper / tulip ware yang kedap udara.
- Ambil potongan yang anda butuhkan ( contoh, saya butuh 1/2 potongan, karena saya baru saja mengisi 4,4 liter BBM atau Rp 20.000,- )
- Hancurkan potongan kamper di antara 2 kertas ( atau benda lainnya yang menurut anda cocok ). Penghalusan kamper di lakukan agar penyerapan kamper dengan BBM agar lebih cepat di bandingkan jika anda memasuki kamper dalam bentuk utuh.

- Masukan "bubuk" kapur barus / kamper ke dalam tanki bensin di motor anda.

- Tunggu sebentar agar campuran bubuk kapur barus / kamper menyatu dengan BBM (kira-kira 1 sampai 5 menit)
- Silahakan menggunakan motor anda.
- Jangan lupa menyimpan peralatan / benda2 yang anda gunakan untuk mengerjakan ini ke dalam tempatnya.
Lebih baik kurang, dari pada berlebihan
Tip:
Di karenakan pembelian / ukuran tengki bensin semua orang berbeda-beda, mungkin banyak orang akan bertanya-tanya bagaimana jika pembelian BBM tidak mencapai sampai 5 liter atau lebih?
Menurut cerita yang saya dengar, "Lebih baik kurang, dari pada berlebihan". Dengan ukuran penggunaan 1 butir kapur barus bisa mencukupi 10 Liter BBM, saya sarankan untuk membeli "Pure" BBM premium minimal 2,5 liter. Dengan segitu, anda bisa memasukan 1/4 potongan kapur barus / kamper ke tengki bensin anda. Jika anda memotong kamper lebih kecil, maka kamper anda akan berantakan.
Penggunaan ini tidak terbatas hanya di motor saja, untuk pemakaian di Mobil pun bisa. Tip ini saya dapatkan dari seorang supir expat dengan tipe mobil Toyota Camry 3000 CC yang di mana dia juga menggunakan cara ini di mobilnya.
Testing:
Saya pribadi sudah melakukan test dengan 2 tipe motor, yaitu:
- Pulsar sebanyak 750 KM (2 tengki penuh).
- Minerva GTR 170 sebanyak kira 4000 KM ( 2 bulan ) and counting :D .
Silahkan tinggalkan komentar anda jika anda telah menggunakan tip saya ini.

Selamat mencoba.
 
Apakah jika sudah menggunakan semua ini XCS tidak berguna? Jawaban saya, XCS masih berguna.
Up to the next upgrade. Mungkin jika anda sudah membaca blog saya yang lainnya, saya lebih cendrung mencari / meng-optimalisasikan penggunaan BBM ( bahan bakar minyak ). Dari peningkat oktan / octane (Norival & Kapur barus (kamper)) & busi iridium. Saat ini saya akan membahas penggunaan XCS voltstabilizer peningkat perfoma dan pengirit BBM ...
Sebelum menceritakan pengalaman penggunaan XCS, mungkin lebih baik saya akan mencoba menjelaskan apa guna /fungsi XCS untuk motor anda (sejauh pengertian saya terhadap produk ini).
XCS adalah voltage stabilizer, yang di mana di saat accu / aki / baterai / storage battery sedang tidak di gunakan XCS akan menyimpan elektrik ke dalam tubuhnya (misalnya motor dalam kondisi berhenti / parkir). Penyaluran listrik ke dalam motor anda ( untuk lampu, klakson, pembakaran BBM, saat menginjak rem, speedometer dll) kadang naik turun. Menyebabkan accu / aki / baterai / storage battery tidak stabil. Guna XCS dalam motor anda adalah, di saat accu / aki / baterai / storage battery sedang lemah maka XCS akan mendorong / membantu aki agar penerimaan listrik di dalam motor anda tetap stabil. Dan di saat aki bertenaga ( berlebihan ), maka extra tenaga tersebut akan di simpan ke dalam XCS. Inti-intinya, motor anda selalu mendapatkan tenaga yang stabil dan optimal.
Apakah memberi kesetabilan daya listrik dalam motor itu penting? Secara theory memang penting. Andaikan daya / tegangan listrik untuk komputer anda tidak stabil ( bukan laptop, misalnya PC yg ketergantungan dengan listrik dari rumah anda) maka anda akan merasakan sendiri performa PC anda tidak stabil dan menyebalkan. Begitu juga untuk motor anda. Pembakaran di dalam mesin motor anda membutuhkan daya listrik yang stabil, jika tidak, kadang busi akan menyala maksimal demi membakar BBM di dalam mesin, kadang tidak optimal, di mana saat api tidak keluar dari busi, BBM tersebut tidak terbakar dan terbuang begitu saja keluar di udara.
Di lihat dari pengalaman praktek, saya juga menghitung sejak pemasangan XCS di dalam motor "Minerva GTR 170". Apa betul menggunakan XCS ini membuat irit BBM? jawabannya, tidak terlihat. Tapi tunggu dulu... kenapa saya jawab tidak? apakah XCS tidak bekerja / berfungsi seperti apa yang mereka claim? Bukan juga, mungkin XCS bekerja seperti apa yang mereka claim, tapi karena ( mungkin ) saya sudah menggunakan theory pengiritan BBM lainnya (busi / norival / kapur barus (kamper)) lebih mengirit BBM dari 1 liter = 24 KM - 29 KM sudah tidak bisa lagi di cari di motor "Minerva GTR 170".
Apakah jika sudah menggunakan semua ini XCS tidak berguna? Jawaban saya, XCS masih berguna.
Kenapa berguna? bukannya sudah menggunakan cara pengirit BBM lainnya sudah mencukupi? iya...betul, tapi XCS bukan hanya pengirit BBM saja. Ingat XCS lebih focus ke "voltstabilizer". Di saat sebelum saya memasang XCS, contohnya, klakson saya suaranya suka naik turun. Menunjukan tenaga di accu saya sudah tidak memadai / stabil. Setelah menggunakan XCS, suara klakson ( yang masih ori dari Minerva ) menjadi stabil. Contoh lainnya, di saat saya berangkat kerja ( jam 4:30 WIB ) lampu agak redup, dan di saat menarik gas, baru kelihatan terang. Sedangkan dengan menggunakan XCS saat starter motor ( tanpa penarikan gas ) lampu selalu nyala terang benderang. Di sini terbukti XCS sedang bekerja. Saya percaya accu saya yang ada di dalam motor sudah "soak" / tidak kuat lagi. So...dengan menggunakan XCS yang seharusnya saya sudah ganti accu beberapa bulan lalu, saya masih tetap menggunakan accu yang lama. Di saat parkir, maka XCS akan menyimpan tenaga yang akan saya butuhkan saat saya pulang nanti...so saya tidak perlu khawatir lagi :)
 
Ada beberapa alasan mengapa orang membeli motor. Bisa di karenakan karena gaya, hobby, kebutuhan dan sebagainya. dari beberapa alasan tersebut, bisa tersediri dari sub-alasan. Seperti saya mengapa saya membeli Minerva GTR.
Alasan:
- Harus Matic
- Tangki bensin besar
- Di gunakan menjadi motor capek (minimal 152 KM / hari.)
- Keren
Ada beberapa pilihan motor matic yang sesuai dengan permintaan saya di atas. Akan tetapi tidak jadi membeli mereka. Kenapa? yahhh karena mahal, tengki bensin kecil, ga keren dan banyak alasan lainnya. Sampai saya ketemu "Minerva GTR 170". Di sini bisa di bilang saya langsung suka dengan motor ini. Yang bisa di bilang "Moge" untuk motor 170 CC-an.
Saat membeli motor ini, memang saya tidak menempatkan kriteria penempatan traveling box kepada diri sendiri (ngerasa yang di bawa hanya ransel saja). Sampai suatu waktu saya harus hadir di Customer (on site) selama beberapa bulan. Musim hujanpun tiba, tapi masih gitu, hari ini hujan, besok dan lusa tidak. Tapi karena tidak ada tempat bagasi yang cukup, akhirnya jas hujanpun di gunakan di saat tidak hujan.
Akhirnya, setelah selalu membawa laptop, baju salinan, jas hujan, saya memutuskan untuk memasang traveling box ke "Minerva GTR 170". Tapi tempatnya mana???
Waduhh...tanya orang bengkel, mereka pun memberikan recommendasi untuk mengorbankan body di bagian belakang. Agak serem juga sih ngorbannin sesuatu yang belum banyak orang punya pengalaman. Nahhh...Chrsitopher Colombus mode on jadinya nih. Saya harus berani untuk mengerjakannya.
Pertama2 semua orang menjelaskan, kalau mau pasang traveling box, kita harus cari "Bracket" yang kita mau dan sesuai dengan motor sendiri. Karena bracket yang tersedia di pasaran lumayan banyak juga variasinya. Yah dari segi harga, model, kecocokan kita dengan "Look & Feel" nya, kualitas baja dan lain-lain. Di sarankan agar tidak terlalu hemat dengan biaya di bagian bracket untuk traveling box anda. Karena ini adalah basis di mana barang2 yang akan kita bawa (bisa berharga atau tidak), setidaknya sudah kuat, atau kalau bisa di bilang sangat kuat. Saya mengeluarkan uang hanya Rp 100.000 saja (tahun 2012) untuk bracket. Di lihat dari kualitas (yang sangat bagus menurut saya) dan modelnya yang minimalis, saya akhirnya membeli bracket berikut:
Untuk memasang bracket ke motor, ada beberapa bagian di motor yang harus di korbankan (check foto).
Sebagian dari bracket di potong, dan di las ke "Frame work" motor (check foto)
Setelah memasang bracket kepada motor, anda di persilahkan mencari box yang menurut anda cocok. Karena kebutuhan saya banyak (bawa baju salinan, complete jas hujan dan kadang2 belanjaan mingguan) saya memilih box yang paling besar merek KMI. Box sebear 40Literan pasti cukup untuk kebutuhan saya :). Tentu pemilihan travelling box di serahkan kepada kebutuhan masing pemilik "Minerva GTR 170".
By the way, memasang traveling box ke "Minerva GTR 170" bukan sesuatu yang di haruskan. Hanya jika anda bertanya2 apakah bisa memasang travelling box ke "Minerva GTR 170". Jawabannya, "Iya, kamu bisa" :)

 
Setelah berpetualang di bagian pengiritan BBM, akhirnya saya sampai juga di bagian busi yang meng-claim pembakarang menjadi lebih sempurna. Saat melihat theory BBM premium yang banyak kata expert "Banyak terbuang" dan "Pembakaran yang tidak sempurna", saya pun mencari solusi2 yang membuat pembakaran di "Minerva GTR 170" menjadi lebih sempurna dong.
Iridium busi akhirnya di sarankan oleh dunia maya yang telah banyak mencoba. Browsing sana sini, akhirnya ketemu type busi yang cocok untuk "Minerva GTR 170":

Code busi:
Standard: NGK-DPR7EA-9
Platinum: NGK-DPR8EGP-9
Iridium: NGK-DPR7EIX-9
Iridium: DENSO IX24.

Setelan klep:
0.10 in 0.15 ex. klep buang harus lebih besar supaya mesin ga overheat.

BBM oktan 92 disetel di
0.08 in 0.12 ex.
Mendapatkan busi iridium memang agak sulit. Di karenakan harga yang mahal, dan pasaran yang sedikit. Tapi, karena memang mau, akhirnya ketemu juga busi Iridium di bengkel "Flamboyan" (deket hotel cibinong 2). Di sana di jual busi iridium yang cocok. Harganya pun ga terlalu mahal (Rp 45.000,-).
Verdict:
- Starting motor lebih enteng (apa karena busi baru yah? tapi sampai sekarang, 8.000 KM kemudian, starting motor memang masih enteng tuh)
- Saat awal test, penggunaan bensin lebih irit. Yang tadinya 1 liter bensin = 28 KM, pake busi iridium jadi 1 l = 29 KM.
- Untuk diri pribadi, saya recommend penggunaan busi ini. Jangan terlalu percaya dengan hal yang terlalu positif atau negatif tanpa anda mencobanya sendiri.
 
Setelah menggunakan Norival yang memang sudah teruji kebenarannya, akhirnya saya mendapatkan info dari seorang supir yang saya ajak ngobrol-ngobrol yang di karenakan ketertarikan dia terhadap "Minerva GTR 170" yang di bilangnya "sangat mengesankan". Ngomong sana sini, akhirnya kita mengobrolkan mengenai bahan penaik octane. Karena product yang saya baru kenal saat ini hanya Norival, saya pun mempertahankan nama Norival, sedangkan si supir, ingin menawarkan solusi baru, yaitu: KAMPER (kapur barus).
Masih agak sedikit percaya dan tidak, akhirnya saya pun memberanikan diri untuk memasuki kamper barus tersebut ke dalam tengki bensin "Minerva GTR 170". Hari pertama agak menegangkan karena kapur barus ini belum pernah di coba di Pulsar (secondary motor di rumah, yang sering di pake untuk pengetest-an produck2 baru). Hari pertama, betul...gas memang jadi enteng :). dan penggunaan BBM masih sama seperti menggunakan Norival. aka IRIT.
Apapun yang namanya kebanyakan boss, selalu ga baik. Yang kita harus tahu adalah takeran penggunaan. Satu kapur barus yang berwarna putih, bukan yang warna warni, itu cocok untuk 10 liter premium
Hanya satu kalimat yang saya pegang saat ngobrol dengan supir yang memberi pencerahan bahwah kapur barus bisa menaikan octane. "Apapun yang namanya kebanyakan boss, selalu ga baik. Yang kita harus tahu adalah takeran penggunaan. Satu kapur barus yang berwarna putih, bukan yang warna warni, itu cocok untuk 10 liter premium"
Di karenakan saya menggunakan sekitar 4-4.5 liter bensin type Premium, saya hanya memasukan 0.5 kapur barus (yang sudah saya potong2 kira2 setengah). Cara penyimpanan kapur barus (kamper) yang sudah di buka agar tidak menghilang di ruangan, silahkan tempatkan kapur barus anda di dalam toples yang kedap udara.
 
Sebelum membeli "Minerva GTR 170", saya cari2 info dulu mengenai mesin spec. Melihat perkembangan harga high value besin (pertamax & permatax plus) yang termasuk mahal, saya akhirnya mencari-cari solusi lain yang bisa membuat BBM lebih "bertenaga". Dari internet akhirnya saya menemukan penambah octane yang bernama "Norival". Akhirnya saya test dengan motor "Pulsar 180 CC". Dengan jarak Jakarta-Bogor, sangat cepat pembuktian test. Saat pertama menggunakan Pulsar, saya masih menggunakan Pertamax. Penggunaan Pertamax: Jakarta - Bogor - Jakarta = Rp. 30.000 (kira2) wahh....banyak juga yah, tapi masih lebih murah sih di bandingin naik "Public Transportation" (Rp. 50.000 bgr-jkt-bgr).
Setelah menemukan Norival, akhirnya aku pun membeli 2 botol Norival Gold yang cocok dengan kompresi mesin pulsar dan kebutuhannya. Selama 1 minggu menggunakan Norival Gold, terbukti, pemakaian BBM lebih irit. Dari hasil test, penggunaan BBM di perkirakan 1 liter = 35 KM.
Akhirnya setelah lebih dari 1 bulan menggunakan Norival, rasa percaya diri pun mulai muncul. Product ini betul2 bekerja. Dan saya pun memberanikan diri untuk membeli motor "Minerva GTR 170". "Minerva GTR 170" memiliki kompresi mesin 10.0. Norival gold cocok untuk Pertamax (kompresi mesin 9.0-10.0). Di karenakan kompresi mesin "Minerva GTR 170" yang cukup tinggi, akhirnya saya pun memesan Norival Platinum (yang akan mengubah octane di BBM menjadi seperti Pertamax Plus (kompresi mesin 10.0 - 11.0).
Di karenakan kondisi masih baru, ada rasa takut juga sih kalau motor tiba2 rusak. Dan setelah sekian ribu kilometer, akhirnya saya pun percaya, Norival Platinum did WORK!! :) selama ini tidak ada rasa aneh atau suara2 yang tidak seharusnya ada. Dengan kompresi mesin yang begitu tinggi (10.0) seharusnya dalam waktu 2000 KM mesin sudah harus "knocking" jika jenis BBM yang di gunakan tidak sesuai dengan kompresi mesin.
Untuk para pengguna mesin bermotor (maupun motor atau mobil), jika anda menggunakan BBM "Pure" premium, di harapkan mengetahui kompresi anda. Jika lebih dari 9.0, saya sarankan anda menggunakan Norival. Untuk info lebih lanjutnya, di persilahkan mencari info di http://www.norival.net